"The ability to be in the present moment is a major component of mental wellness.", Abraham Maslow. Quotes ini bermakna banyak hal dalam hidup yang saya alami. Kadang orang terlalu mengejar masa depan atau terlalu lama meratapi bayang-bayang masa lalunya, tidak sedikit yang melupakan masa sekarang. Bukan berarti kita tidak boleh bermimpi atau bahkan mengingat masa lalu, hanya saja apa yang terjadi besok bergantung pada hari ini, dan pertanggungjawaban atas segala perlakuan yang dilakukan kemarin juga dilakukan hari ini. Lantas kenapa tidak berusaha untuk untuk hari ini?
Sebagai seorang anak saya sering berandai-andai ingin menjadi begini menjadi begitu, berharap ada suatu keajaiban yang turun dari langit dengan sendirinya, merubah segala sesuatu yang tidak dapat diubah. Takut akan masa lalu, latar belakang yang kadang membuat saya gugup menghadapi lingkungan sosial. Tidak jarang, pertanyaan mengapa harus, kenapa begini, apa yang salah, harus bagaimana dan lain sebagainya muncul. Mungkin karena pada saat itu saya masih belia, hidup saya sebenarnya tidaklah buruk bahkan lebih dari cukup, hanya entah mengapa hati tidak pernah puas dan berharap lebih. Sampai akhirnya saya menyadari, ini melukai hati orang yang telah bekerja keras berusaha memenuhi segala kebutuhan-kebutuhan tanpa mengenal lelah dan putus asa, orang yang akrab saya panggil "ayah". Beliau yang kerap menengguk air putih untuk sekedar menghilangkan dahaganya tidak pernah mengeluh, kerutan-kerutan di wajahnyalah yang lebih dari cukup untuk bercerita tentang perjuangan dan cintanya yang tiada habis untuk anak dan istrinya.
Batasan-batasan yang ada selalu membuat saya berusaha dan bersyukur, bahwa ada hari ini dan masih di sini di bumi memijakan kaki ke tanah yang entah sampai kapan waktunya bersama orang-orang yang saya kasihi. Hidup pas-pasan, pas butuh pas ada membuat saya tidak pernah kekurangan satu apapun. Pulang sekolah panas-panasan di rumah tidak ada air dingin ataupun sirup, air putih selalu dapat menjadi sandaran yang menyegarkan. Pulsa terbatas, sms saja cukup saya tidak perlu terkena radiasi karena menelpon terlalu lama. Bahkan karena hidup pas-pasan saya selalu punya cara untuk mengatur keuangan agak kantong selalu terisi tapa perlu setiap saat meminta pada orang tua. Masa lalu yang saya anggap buruk ternyata membawa banyak kebaikan untuk hari ini, air putih yang begitu sederhana membuat saya menangkap pelajaran dengan mudah dan sehat sampai sekarang.
Batasan-batasan yang ada selalu membuat saya berusaha dan bersyukur, bahwa ada hari ini dan masih di sini di bumi memijakan kaki ke tanah yang entah sampai kapan waktunya bersama orang-orang yang saya kasihi. Hidup pas-pasan, pas butuh pas ada membuat saya tidak pernah kekurangan satu apapun. Pulang sekolah panas-panasan di rumah tidak ada air dingin ataupun sirup, air putih selalu dapat menjadi sandaran yang menyegarkan. Pulsa terbatas, sms saja cukup saya tidak perlu terkena radiasi karena menelpon terlalu lama. Bahkan karena hidup pas-pasan saya selalu punya cara untuk mengatur keuangan agak kantong selalu terisi tapa perlu setiap saat meminta pada orang tua. Masa lalu yang saya anggap buruk ternyata membawa banyak kebaikan untuk hari ini, air putih yang begitu sederhana membuat saya menangkap pelajaran dengan mudah dan sehat sampai sekarang.
 |
| Apa yang bisa saya lakukan hari ini ya? (foto: Edith K. C) |
Bersyukur dan berusaha inilah kesehatan mental, mental yang tidak dihantui mimpi yang begitu jauh ataupun bayangan masa lalu, melainkan mental yang ikhlas, sabar dan tawakal dalam menghadapi hidup. Seperti ramadhan kali ini, saya ditemani Viro Drinking Water merenungkan kebaikan-kebaikan dibulan penuh berkah. Berbuka puasa dan saur dengan Viro Drinking Water menyegarkan dan menyehatkan tubuh selama puasa, menghadapi hari ini jadi tetap semangat meskipun godaan terus menerpa. Hidupmu bergantung pada hari ini kawan dan jangan lupa minum Viro Drinking Water berkah dari alam yang tidak mahal dan tidak membutuhkan banyak pengorbanan, agar kita atetap bersyukur dan berusaha!
